Konten [Tampil]
Mie Lethek Margo Utomo Mangkubumi
Mie Lethek adalah mie asli Bendo, Trimurti,
Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Mie putih berwarna kusam (lethek) yang dibuat
dari tepung tapioka (tepung ketela) dicampur gaplek dan kemudian dijemur dengan
sinar matahari menjadi mie kering tanpa pemutih maupun pengawet hingga warnanya
lethek sesuai warna aslinya tepung ketela kering. Pabrik itu sendiri berdiri
sekitar 1940.
Proses pembuatannya seperti video berikut :
Awal tahun 1950 eyang kami yang bernama Mangun Pawiro alias Sajem mulai menjual
bakmi lethek ini dengan menu mie goreng, mie godhok dan plencing (mie dengan
kuah manis, pedas dari potongan cabe dan ditambah potongan tahu putih) di dusun
kami Gunturgeni, Poncosari, Srandakan, Bantul.
Setelah eyang kami meninggal dunia, maka usaha warung bakmi lethek dilanjutkan
Bulik kami yang bernama Tien Supartinah dan sejak tahun 1980 warung pindah
didekat terminal Sorobayan, Gadingsari, Sanden Bantul.
Pada saat itu eyang kami sering disebut
mBah Mendes yang artinya kenes (sedikit genit) tapi galak. Agar sesuai dengan
perkembangan kuliner masa kini maka kata mendes sekarang kita plesetkan menjadi
"Memang nDeso".
Saat ini generasi ketiga membuka cabangnya
di Ringroad Utara, Maguwohardjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Posisi utara jalan
(jalur lambat), sebelah barat Lotte Mart sebelum pertigaan arah Tajem
(Stadion).
Apabila anda mampir ke warung kami di Maguwoharjo, kami mohon kesabarannya jika
harus antri. Kami juga sudah bekerja keras untuk mempercepat proses pemasakan
mi tanpa mengurangi taste nya. Namun karena pelanggan yang datang terkadang
diluar perkiraan kami, maka kami mohon bersabar untuk antri sebentar yah.....