Budidaya Cacing Tanah Jenis Pheretima, Perionyx dan Lumbricus

Budidaya Cacing Tanah Jenis Pheretima, Perionyx dan Lumbricus

Konten [Tampil]

Budidaya Cacing Tanah Jenis Pheretima, Perionyx dan Lumbricus

Budidaya Cacing Tanah - Siapa yang tidak mengenal cacing tanah, terkadang hewan ini sangat ditakuti oleh sebagian orang karena bentuknya yang unik. Meski begitu, termasuk hewan invertebrata (tidak memiliki tulang punggung).

 

Beberapa Khasiat Cacing Tanah

Hal ini sangat banyak dicari oleh sebagian orang atau industri dengan keperluan tertentu dalam jumlah banyak seperti pakan ternak atau bahan obat, hal ini menunjukkan bahwa cacing tanah mempunyai banyak khasiat untuk kebutuhan sehari-hari. Berikut beberapa manfaat cacing tanah:

  1. Pengobatan Tifus
  2. Obat diare
  3. Peredaran darah
  4. Pencernaan
  5. Menenangkan saraf
  6. Tingkatkan stamina
  7. Pakan ternak
  8. Obat alami
  9. Perawatan luka yang parah
  10. Mencegah infeksi

 

Baca juga: Hendaknya Kalian Pahami Dulu Apa Itu EA/Expert Advisor?

 

Memahami Jenis Cacing Tanah

Ada banyak jenis cacing tanah yang dapat ditemukan di dunia, namun yang banyak dibudidayakan oleh penduduk adalah jenis: Megascolicidae, Lumbricidae, Genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi, dan Lidrillus.

 

Dari semua jenis cacing tanah di atas semuanya pasti memiliki kelebihan dan kekurangan saat dibudidayakan, namun hanya ada 3 jenis cacing tanah yang sangat terkenal atau dibesarkan di Indonesia yaitu: Pheretima, Perionyx, dan Lumbricus.

 

Jenis Cacing Tanah Lumbricus rubellus

Tidak hanya dari keragaman khasiat yang dimilikinya, cacing tanah juga memiliki kandungan protein yang sangat besar yaitu 76%, kandungan protein cacing tanah lebih banyak dibandingkan dengan kandungan protein daging sapi yang hanya 65%. Tidak hanya itu, cacing tanah juga memiliki kandungan asam amino 17% yang dapat membantu pembentukan sel, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Cacing tanah juga memiliki harga yang lumayan besar antara Rp. 75.000 - 85.000 / kilogram.

 

Baca juga: 3 Indikator Scalping Forex Paling Akurat, Kuat, dan Teruji

 

Dinas Kelautan dan Perikanan Bidang Budidaya melalui Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Teknis Budidaya dan Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan (UPT PTPBP2KP) di Kepanjen - Malang untuk meningkatkan dan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada warga atau kelompok pembudidaya mengenai Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) Cara Budidaya. UPT PTPBP2KP Kepanjen terletak di Nomor Jalur Trunojoyo. 12 Kepanjen Malang.

 

Kegiatan Budidaya Cacing Tanah

Kegiatan budidaya cacing tanah meliputi penyiapan wadah budidaya, pemilihan benih, distribusi benih, pengelolaan pakan, pemberian pakan, penggantian media, dan pemanenan. Buat bibit terpilih berumur dan sehat (2, 5– 3 bulan) dengan panjang 8– 14 sentimeter. Yang perlu diperhatikan adalah menghindari bibit cacing tanah dari sinar matahari langsung saat ditebar sehingga permukaan media cacing tertutup. Pakan cacing tanah terdiri dari beberapa bahan, antara lain:

  1. Ampas tahu
  2. Pupuk
  3. Limbah Pertanian
  4. Tetes
  5. Probiotik
  6. Air

 

Baca juga: Hari serta Jam Terbaik buat Trading Forex

 

Status Media Budidaya Cacing Tanah

Untuk mencapai perkembangan yang baik, media cacing tanah harus diganti sebulan sekali. Tujuan lain dari penggantian media adalah untuk memisahkan induk dari cacing dan berbagi peluang telur

 

buat palka lebih besar. Panen awal diusahakan pada umur 3 bulan, kemudian bisa di coba sebulan sekali untuk membiasakan dengan kepadatan populasi cacing tanah.

 

Masa Panen Cacing Tanah

Jika anda sudah menjalanakan budidaya cacing tanah ini dengan baik maka anda bisa memanen cacing tanah setiap 6 bulan sekali yang cara pemanenannya juga terbilang mudah.

 

Cara pemanenan cacing yaitu dengan menyebarkan lampu atau sinar pada permukaan media karena cacing sangat peka terhadap cahaya sehingga cacing mau naik ke permukaan dan berkumpul untuk memudahkan pemanenan cacing tersebut.

 

Saat dipanen masih terdapat kokon (telur cacing), maka kita harus mengambilnya dan memindahkannya ke media baru agar kokon tersebut dapat menetas kembali.